Identik Adalah Identitas fanantik?


Berawal dari postingan saya di twitter, mengenai kata "identik" yang akan saya bahas saat ini. kronologinya sedikit menggelikan, Pagi tadi sebelum jam sibuk kantor saya menyempatkan lihat trending apa ya yang lagi rame di twitter. Trend pertama di mulai dengan keyword "Habib bahar"  disusul dengan keyword "Iri Bilang Bos" kemudian "Tantέ ∃rniέ" (symbol E). yaah konotasi tante sedikit menggelitik bukan. Pikir saya ini pasti trend spam (info aja trending di twitter itu bisa dikendalikan oleh fake account melalui plugin IFTTT dan lainnya) tentang Open BO atau semacamnya  yang dikendalikan oknum elit untuk meredam trend Habib Bahar yang diberitakan heboh karena ditangkap kembali setelah dinyatakan bebas dua hari yang lalu.

 kepo dong gw siapa itu Tantέ ∃rniέ....

Setelah saya buka ternyata ini trend organik yang sengaja digiring dari satu influencer. trend tersebut merupakan trend reaction dari video podcast yang diunggah di youtube. gak perlu saya ceritakan podcastnya seperti apa, yang pasti kalian sepemikiranlah dengan saya bagaimana podcast bersama narsum tante-tante dengan embel-embel judul "pemersatu bangsa". Sebenarnya trend semodel ini tuh udah biasalah ada di twitter, tapi saya sedikit geram dan secara gak sadar saya retweet salah satu tweet dari influencer yang menggiring trend itu. Tweetnya simpel, doi cuma upload thumbnail video yang digunakan untuk video youtubenya dengan captions "Ngebuburit sambil ngedit".

Oke saya garis bawahi kata ngebuburit dulu agar tulisan ini sedikit nyambung, kesampinkan soal thumbnail yang diunggah.

Seperti yang kita ketahui bersama negebuburit konotasinya pasti berkaitan degan kata Ramadhan, puasa, takjil dan bukber. Banyak yang membahas apa itu ngebuburit. Namun, semua sepakat bahwa ngebuburit itu merupakan kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan, kegiatannya bermacam-macam dari mulai dengerin ceramah, nulis buku atau sekedar nongkrong sambil nyari takjil geratis dan kata ngebuburit pasti identik dengan Ramadhan.

Kenapa saya bilang itu identik? dan pastinya sebagian pembaca blog ini akan bilang "wah Anda terlalu men-genaralisasi satu istilah". Oke saya hargai pendapat Anda. Namun, saya akan coba berikan pertanyaan kepada Anda mengapa di hari selain bulan Ramadhan kita tidak pernah menyebut kegiatan sore hari disebut dengan ngebuburit? yang ngisi waktu dengan nulis atau ngedit video bilangnya ''Kopi Senja" yang maen keluyuran pasti bilangnya "nongki-nongki", "JJS" (jalan-jalan sore) dan lainnya. Jadi kenapa tidak ngabuburit?

Bahkan dari official hastag Ramadhan yang di rilis twitter yang merupakan Hashflags aka Twitter custom emojis mencantumkan Ngebuburit sebagai eksklusif Hasflags.

 

#Ramadankareem
#Ramadhan
#Ramadan  
#Ngabuburit
#Bukapuasa
#puasa
#Sahur 


Official Hashflags Ramadhan From @twitter

Jadi, menurut Anda apakah kata Ngebuburit bukan identik dengan  Ramadhan?
Bangga saya sebagai muslim memiliki beberapa istilah yang khusus untuk bulan yang suci Ramadhan ini. saya tidak mau suatu saat konotasinya istilah-istilah diatas menjadi konotasi jelek. misal nantinya orang yang festa minum keras dan makan di Bar/club malam sampai menjelang pagi itu mereka bercerita bahwa mereka abis festa sahur.

Memang saya jauh dari seorang muslim yang sempurna. tapi seperti yang di katakan khalifah Ali Bin Khatab: Agama Islam itu damai namun tidak untuk di perolokan. Begitupun identitas agamanya.

Mungkin ada yang bilang ah itukan ngebuburit cuma istilah satu kata saja. ets jangan salah dengan perkataan Anda masuk Islam dengan perkataan pula Anda murtad.

-----------------------------------------------------------------------

Kembali lagi ketulisan influencer di twitter yang menulis tweet "Ngebuburit sambil ngedit" disertai thumbnail konten video 18+ yang di unggahnya. saya coba retweet dengan captions.

Jangan pake istilah ngebuburit yang identik dengan puasa.
sadar loe bg udah bikin trending isinya bokep hari ini. semua juga tau mana ada org yg gak suka nafsu, tp hidup gak serendah itu.

Selang dua menit si influencer radio itu membalas dengan kembali di retweet dengan caption "Gimana?". Saya sedikit senang karena pesan saya tersampaikan. mau dia paham maksud saya ataupun enggak.


Tapiiiii.. omagaaaatttt ternyata saya salah justru itu kode buat followernya agar segera membully akun saya.

dan BoooM !!!

Apa yang saya temukan dari beberapa replay followernya yang membully saya dengan kata-kata kelamin. Saya menemukan mereka ada yang mengolok-olok kata ngebuburit dan Agama saya. Saya lihat ke profil si influencer, dari namanya sepertinya dia muslim yang menyandang nama "Gofaro" dia penyiar salah satu radio Hits di Jakarta. Namun saya menemukan beberapa tweet dia tentang BAR dan club malam.

Okay sudahlah......mungkin saya telah menyulut perang ke para pemuja club malam. Hujatan, makian kotor dan kelamin sudah saya terima, tak ada gunannya saya meladeni mereka. Saya private dulu akun twitter saya dan matikan notif dari org yng tidak saya follow.

Bagaimana, apakah saya salah? ..............
Tentu..... saya salah karena saya tidak punya follower fanatik yang akan terus bela saya walaupun sampah yang saya ucapkan!!!

Oh iya, kenapa saya lebih memilih gembok akun, bukan karena saya takut di hujat  atau di bully tapi saya takut orang terdekat saya terlibat. Makian seperti itu sudah sering saya terima, bahkan mungkin sebagian kalian dulu pernah tau tentang trending twitter dengan keyword "Gaj-Ahmada" saya pernah dibully habis-habisan setemlen karena itu oleh "Teman ahok" dengan kokonconya @takviri dan @partaisocmed. notif twitter yang hampir mencapai seribu komentar kenyang saya terima. Tapi dibanding dengan pengalaman hidup saya, makian di sosial media tidak ada apa-apanya.






0 Komentar