Saya Harus Menulis!




Menulis tanpa judul, menulis tanpa ide atau menulis tanpa tujuan? Ya, tidak apa-apa itu sudah akan jadi karya tulis yang bagus karena tulisan yang buruk itu adalah tulisan yang ada dipikiran. Ada sebait kata yang masih saya ingat "Jika Anda ingin berkarya maka dekatkan otak anda dengan tangan" artinya tulislah apapun yang ada dalam pikiran Anda, karena mungkin saja ide besar yang akan merubah hidup Anda itu lahir dan akan lebih cepat untuk direalisasikan.

Selain itu, ada salah satu wejangan yang selalu saya ingat dari guru bahasa arab sewaktu saya SMA. Kurang lebih begini bunyinya "Ketika kita berdo'a atau meminta sesuatu maka tulislah keinginan kalian pada sebuah kertas, kalo bisa buat buku diary keinginan". Disambung, beliau juga memberikan timpalan pertanyaan "Kenapa demikian?". Guru saya menjelaskan beberapa hadist dan ayat al-quran yang berkaitan, yang intinya "Ketika tangan menulis, mata melihat, mulut membaca, telinga mendengar, pikiran dan hati mengingat, dan malaikat pun pasti ikut mengaminkan. Maka, insyaAllah do'a/keinginan kita akan cepat terkabul.

Ok, yang diatas itu sebenarnya hanya sedikit selingan saja, munkin akan saya bagikan dan bahas lain waktu secara lebih detail tentang keajaiban menuliskan do'a/keinginan kita di buku.

Entah kenapa, saat saya menulis saya merasa seperti sedang merunut benang yang kusut yang pelan-pelan dapat saya pecahkan. Ada kepuasan sendiri kitika saya menulis kata demi kata yang saya pikiran rasanya seperti melepas floodgate dimana air yang tadinya diam perlahan bergerak terus mengalir hinga deras. 

Dulu, sebelum lahir kata "Lebay" saya selalu pede untuk menulis puisi dan membagikannya di kanal sosmed. Terjadi beberapa tahun kebelakang yang mana di umur segitu gelora asmara sedang di puncaknya, yang membuat saya mendadak seperti penyair. Banyak postingan puisi yang sudah saya hapus dari halaman sosmed dan saya menyesalinya kenapa saya tidak menulisnya di tempat yang tepat.

Anggota tubuh yang paling banyak hubungannya dengan karaya adalah tangan, Otak selalu merancang ide dan tanganlah yang merealisasikan. Pernyataan itu tidak salah, karena setiap apapun kegiatan kita pasti melibatkan tangan. 

Pematung memikirkan bagaimana membuat karya pahatan yang fenomenal, maka tanganlah yang mewujudkan kreativitasnya. Bahkan, pemain sepak bola sekalipun pasti melibatkan tangan dalam permainnanya entah itu sebagai penyeimbang saat menggocek bola atau memberikan isyarat dari apa yang dia pikirkan terhadap rekan timnya.

Selain itu, begitu banyak manuskrip ataupun prasasti yang pastinya itu ditulis oleh tangan yang menghubungkan pemikiran peradaban masa lalu dengan masa sekarang. Begitu juga, banyak karya ilmiah atau jurnal ilmuan yang sudah ditulis oleh para saintis dan sampai sekarang menjadi dasar teori Ilmu pengetahuan yang juga ditulis oleh tangan.

Saya menyimpulkan, apa yang saya tulis pasti apa yang sekarang saya pikirkan, dan ketika semakin banyak saya menulis maka semakin banyak jugal hal yang saya pikirkan. Secara tak sadar saya telah mengasah otak saya untuk selalu melahirkan karya bahkan gagasan yang merubah hajat hidup saya pribadi dan mungkin berguna untuk khalayak org banyak.

Mulailah menulis, bahkan bila kita tak sempat mencari pena dan kertas pun pada abad ini semua orang sudah familiar dengan handphone yang begitu banyak menyimpan kanal untuk kita menulis,  semisal yang saya lakukam sekarang adalah mengetik tulisan saya di aplikasi note bawaan handphone yang saya gunakan. Semoga saya bisa istiqomah.


Baca Juga

0 Komentar