Hoax Video Viral TKA China Di Twitter

Hoax Video Viral TKA China Di Twitter Tanggal 10 Mei 2020

Twitter merupakan media sosial semi blog yang kembali ramai di kunjungi. menurut saya yang membedakan twitter dengan sosial media lainnya adalah terletak pada Trend hastag (#---) yang bisa kita atur tergantung wilayah dan realtimenya. sebenarnya Anda tidak perlu follow akun penyedia berita untuk mengetahui berita yang lagi hangat. Karena semakin banyak orang membicarakan maka akan terlihat keywordnya dalam menu trending baik berupa hastag atau satu-sampai dua kata kunci.

Keunikannya itulah kadang menjadi boomerang bagi penggunanya teruma konten sensitiv seperti politik yang sudah banyak menyeret banyak orang masuk penjara dari netizen biasa sampai publik figur.

Hari ini timeline saya dipenuhi dengan Retweet video tentang kemunculan TKA China yang masuk Indonesia secara beramai-ramai. sontak tweet tersebut menjadi viral dan retweet lebih dari 2K pengguna dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Banyak yang terlibat dalam tweet tersebut dengan reply kecaman kepada pemerintah.



Bagaimana tidak, disaat warga Indonesia sedang  melakukan PSBB untuk memutuskan rantai penyebaran COVID-19, malah di perlihatkan ratusan orang asing melenggang dari pintu kedatangan Bandara. Hujatan dan cacian pun banyak dilontarkan.

Saya sendiri terheran kenapa banyak juga kolega online saya yang percaya begitu saja dengan tweet yang antah berantah siapa yang ngetweet. Padahal video itu sudah pernah bereliweran di timeline twitter beberapa waktu silam, bahkan dari tahun 2018. Lalu sedikit scroll kebawah di tweet video tersebut terdapat reply dari akun resmi Ditjen Imigrasi yang mengkonfirmasi bahwa itu video 4 tahun lalu.



Berkaca dari beberapa orang yang harus berurusan dengan jalur hukum dan berujung di penjara karena twitter. Kebanyakan karena konten hoax yang mereka bagikan ulang tanpa konfirmasi dari mana video tersebut berasal.

Satuhal yang selalu saya ingat dalam dunia maya "Siapapun mereka dalam sosial media bukanlah teman sesungguhnya, tetap waspada". Banyak sekali jebakan yang dipasang yang akan berujung pada setatus hukum perdata dan pidana. dan itu kadang banyak dipasang oleh oknum elit politik dalam menjebak lawan politiknya. 

0 Komentar